Wuku Gumbreg
Serial Primbon (21)
disusun kembali oleh : Herjaka HS
Wuku Gumbreg mengambil nama dari anak nomor empat Prabu Watugunung dan Dewi Sinta.

Gumbreg (kiri) menghadap Batara Candra yang kaki kanannya dicelupkan ke dalam bokor air,
artinya dingin, sejuk, dapat menjadi perlindungan.
Rumah gedong ada di sebelah kiri, artinya tidak semata-mata mementingkan barang-barang duniawi.
Burung ayam alas ada di bawah pohon beringin yang menaunginya.
(karya herjaka HS)
Serial Primbon (21)
disusun kembali oleh : Herjaka HS
Wuku Gumbreg mengambil nama dari anak nomor empat Prabu Watugunung dan Dewi Sinta.

Gumbreg (kiri) menghadap Batara Candra yang kaki kanannya dicelupkan ke dalam bokor air,
artinya dingin, sejuk, dapat menjadi perlindungan.
Rumah gedong ada di sebelah kiri, artinya tidak semata-mata mementingkan barang-barang duniawi.
Burung ayam alas ada di bawah pohon beringin yang menaunginya.
(karya herjaka HS)
Ciri-ciri wuku Gumbreg adalah
sebagai berikut :
-
Dewa yang menaungi wuku Gumbreg adalah Batara Candra.
-
Kelebihannya: luhur budinya, kukuh dan keras pendiriannya, mempunyai insting untuk melindungi orang lain sehingga dapat menjadi pelindung. Senang pada tempat yang sepi. Rajin belajar dalam menuntut ilmu dan pantang menyerah. Disenangi atasan karena pengabdiannya yang besar dan rasa cinta terhadap pekerjaannya. Apa pun yang dilakukan selalu dijalani dengan ikhlas.
-
Kekurangannya: sedikit sombong
-
Kayunya adalah kayu Beringin.
-
Burungnya adalah ayam alas, disenangi wong agung
-
Lambang wuku Gumbreg adalah guntur ketug janma tinarungku
-
Gedhongnya di sebelah kiri, artinya ikhlas untuk merelakan hal-hal keduniawian.
-
Datangnya bahaya : terlibat pertengkaran dan tenggelam
Hari naas : tidak jelas.
Hari baik : Rabu Kliwon
Hari baik : Rabu Kliwon
Untuk mencegah agar terhindar
dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya adalah membuat
tumpeng, dang-dangan beras atau meliwet/memasak beras dengan cara di-dang
(dengan kukusan). Banyaknya beras yang di-dang adalah sapitrah atau
3,5 kg. Lauknya daging ayam dimasak pindang, nasi kepel 9 macam
aneka warna disertai dengan doa keselamatan.
Selain itu, selama 7 hari yang
bersangkutan tidak boleh berpergian ke arah Selatan karena letak
Kala berada di Selatan menghadap ke Tenggara.
Posting Komentar untuk "primbon Wuku Gumbreg"